Pemkot Balikpapan Maksimalkan Perbaikan Titik Banjir

DPU Balikpapan Maksimalkan Perbaikan Titik Banjir

BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan terus berupaya maksimalkan perbaikan titik banjir di Kota Beriman. Data terbaru dari DPU Balikpapan mencatat penurunan signifikan, dengan jumlah titik banjir berkurang dari 81 titik pada tahun 2021 menjadi 47 titik pada tahun 2023.

Kepala Bidang Sumber Daya Alam DPU Balikpapan, Jen Supriyanto, menjelaskan bahwa mereka memiliki target ambisius untuk tahun 2026, yaitu menurunkan jumlah titik banjir menjadi hanya 16 titik. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa penurunan ini bukan berarti Kota Balikpapan sepenuhnya bebas dari risiko banjir.

“Proyek perbaikan titik banjir tersebut melibatkan beberapa wilayah di Kota Balikpapan, termasuk Kecamatan Balikpapan Kota, Barat, Tengah, Timur, dan Utara,” katanya.

Jen Supriyanto menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan merawat lingkungannya, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Dia juga mencatat bahwa masalah banjir tidak hanya terkait dengan drainase, melainkan juga dengan kegiatan seperti pengupasan lahan.

Dalam upayanya, DPU Balikpapan berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait pembukaan lahan.

“Maka dari itu pentingnya disiplin dan komitmen, sambil berharap masyarakat ikut berperan dengan cara menjaga dan merawat lingkungannya,” ujarnya.

“Dengan proyek-proyek yang sedang dikerjakan hingga akhir tahun, DPU Balikpapan optimis dapat terus menekan jumlah titik banjir di kota beriman,” tambahnya.

Sebelumnya PU disebutkan telah mendata 81 baseline atau acuan titik banjir dalam penyusunan RPJMD 2021-2026. Hingga akhir tahun 2022, telah tersisa 60 titik banjir. Target penyelesaian masalah titik banjir sampai tahun 2026 nanti, tersisa 12 titik banjir.

Adapun beberapa upaya yang sedang dilaksanakan PU antara lain, pengadaan tanah Bendungan Pengendali (Bendali) Kampung Timur atau dikenal Bendali Wonorejo dan pengadaan tanah Bendali Ampal Hulu. Upaya lainnya yakni pembangunan bangunan Air Pengendali Banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal yang berjalan tahun 2022-2023.

Selain itu ada pengadaan pompa pengendalian banjir untuk saluran primer DAS Ampal dan mengerjakan saluran tersier Perumahan Batu Ampar Lestari. Adapun pembangunan infrastruktur lainnya, yakni pembangunan drainase Jalan Perintis di Kelurahan Batu Ampar.

Drainase Jalan MT Haryono, tepatnya depan Living Plaza dan drainase kawasan Ruhui Rahayu. PU juga melaksanakan pembangunan gorong-gorong primer di Jalan Puspayudo dan melanjutkan drainase saluran sekunder Strat lII, serta mengerjakan saluran tersier di Jalan Malioboro, Gunung Malang.

Beberapa upaya PU lainnya yakni mengerjakan drainase kawasan RT 12 dan pembangunan drainase di RT 34 Sei Wain, Karang Joang. Selain itu ada program normalisasi saluran primer di Pandansari, saluran di sekitar Masjid At Thoriq dan saluran Somber, Balikpapan Barat. (Adv)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *