BALIKPAPAN – Progres pembangunan Sekolah Dasar Terpadu dan Sekolah Tingkat Pertama (SMP) Terpadu di kawasan Perumahan Balikpapan Regency, sudah mencapai 75 persen. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Irfan Taufik menjelaskan, dari angka deviasi yang mencapai 1,4 persen, saat ini sudah menurun menjadi 0,9 persen dari target yang telah ditetapkan.
“Saat ini progres pembangunan kawasan sekolah terpadu SD dan SMP, sampai dengan minggu ke 48, realisasinya sudah mencapai 75,1 persen dari angka semestinya, yakni sebesar 73,6 persen,” kata Irfan Taufik
“Dari minus 10 persen, sekarang tinggal 0,9 persen saja,” tambahnya.
la berharap progres pekerjaan yang tercapai saat ini bisa dipertahankan. Agar sekolah tersebut segera rampung.
Dimana target penyelesaian sendiri yakni akhir tahun, Desember 2023. Untuk memenuhi target tersebut, pihak kontraktor melakukan penambahan tenaga kerja serta waktu bekerja lembur.
“Mudah-mudahan hal ini bisa dipertahankan terus, dan bisa selesai tepat waktu di akhir Desember nanti,” sebutnya.
Lebih rinci, Irfan menjelaskan saat ini sedang berlangsung pemasangan besi kolom lantai 2 gedung administrasi, perakitan besi plat lantai 2 gedung SD, pemasangan hebel gedung SMP A dan B, serta pemasangan kusen pintu dan jendela gedung SMP A dan B.
“Untuk pengerjaan saat ini memasuki pemasangan rangka atap gedung SMP B, pemasangan atap SMP A, pemasangan hebel dan kusen gedung kesenian, pemasangan pondasi kantin, pleseteran dan aci bagian luar dalam gedung SMP A dan B,” jelasnya rinci.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Doris Eko Rian Desyanto, mengatakan untuk sekolah di Kota Balikpapan harus ada kemajuan jumlahnya mengingat Kota Balikpapan karena sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Idealnya di Balikpapan sebagai penyangga IKN minimal 1 kelurahan 1 SD, dan SMP idealnya seperti itu,” kata Doris.
Dia menjelaskan, bahwa untuk pembangunan sekolah di Balikpapan Tengah dan Balikpapan Selatan telah dilakukan, untuk Balikpapan Selatan di Perumahan Regency SD dan SMP terpadu. Doris berharap, dengan adanya sekolah terpadu ini, dapat mengatasi permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahunnya. Khususnya wilayah Balikpapan Selatan.
“Proses pekerjaan pembangunan sekolah terpadu tersebut akan diselesaikan pada 19 Desember 2023 ini, dengan nilai Rp 33 miliar. Dengan asumsi bangunan yang terencana adalah empat diantaranya bangunan induk administrasi, SD dengan 20 kelas dan SMP itu 16 kelas. Dengan lahan mencapai 1,5 hektar,” pungkasnya.
Ia mengharapkan pada 2024 sekolahan tersebut bisa digunakan agar bisa mengurai masalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Minyak ini.
“Pokoknya harus selesai semua sampai bisa dipergunakan, kalau bisa diselesaikan tahun ini maka tahun depan bisa dipakai. Jadi bertambah lagi Rombongan Belajar (Rombel) khususnya di Kecamatan Balikpapan Selatan, kemarin itu masih minus 8 sekian persen dan harus selesai di bulan ini kekurangannya dikejar,” katanya.
Bahkan, dirinya akan bertindak tegas jika pembangunan itu tidak sesuai target yang disepakati.
“Kami akan berikan Surat Peringatan (SP) 1 supaya ada pembelajaran juga dari pihak kontraktor dan serius mengerjakannya,” tegasnya. (Adv)