Rambah Vietnam, Bungkil Sawit Kaltim Mendunia

Bungkil sawit Kaltim yang siap diekspor. (ftt)

Samarinda – Dunia dalam masa tatanan kehidupan baru, bahu membahu mengangkat perekonomian negara. Salah satunya adalah ekspor di sektor pertanian yang mulai bangkit di tengah pandemi dengan “New Normal”.

Eksportir produk sawit berupa bungkil sawit asal Kalimantan Timur (Kaltim) yang kini sudah memenuhi pasar domestik dan sudah mendunia. Dimana bungkil sawit sendiri merupakan sisa hasil pengolahan atau ampas sawit yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi pakan ternak, sehingga belakangan ini memenuhi pasar domestik.

Wartawan Kaltimedia.com saat berada Pelabuhan Sungai Samarinda, Selasa (8/7/2020), Kepala Karantina Pertanian Agus Sugiyono, yang bertugas melakukan pemeriksaan terhadap 2.200 ton bungkil sawit yang bersiap menuju Vietnam dengan menggunakan kapal Hai Phuong Asia.

Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST ekspor bungkil sawit di tahun 2020 sebanyak 2.200 ton dengan nilai mencapai Rp 9.9 miliar rupiah. Sementara pada periode sama di tahun 2019 hanya sebanyak 1.244 ton dengan nilai Rp 5.6 miliar, peningkatan yang cukup signifikan hampir dua kali lipat.

“Jumlah produksinya besar, kebutuhan pasar domestik tercukupi dan kini mengembangkan ke pasar ekspor baru, Vietnam,” jelas Agus.

Sementara itu saat ditemui secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil sangat mengapresiasi peningkatan volume ekspor dan tujuan negara baru untuk bungkil sawit asal Kaltim ini.

“Meningkatnya ekspor bungkil sawit ini sangat bagus menurut saya,” ucap Ali Jamil.

Jamil juga menyebutkan bahwa sejalan dengan tugas perkarantinaan dan arahan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red), untuk mengawal Gratieks (gerakan tiga kali lipat ekspor produk pertanian) selaku fasilitator pertanian di perdagangan internasional maka dilakukan percepatan layanan dalam proses bisnisnya.

Saat ini, secara bertahap layanan terpadu satu pintu dan karantina mulai diterapkan. Kedepan tidak ada lagi replikasi dan duplikasi, pemeriksaan makin cepat, tepat dan daya saing produk makin tinggi, pungkas Jamil. (titi)

Editor: (dy)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *