Dimasa Pendemi Covid-19, Angka Kelahiran Meningkat 35 Persen

Edi Muin, Kepala BKKBN Kaltim Meningkatnya angka kelahiran ini dikarenakan penyuluhan atau distribusi Kontrasepsi selama Covid-19 agak mengalami kendala, (pry).

SAMARINDA – Dengan adanya wabah pendemi Covid-19, selain berdampak pada tingkat kematian, angka kehamilan dan kelahiran juga meningkat drastis yaitu sebesar 35 persen selama tiga bulan terakhir, hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Handayani.

Menurut Edi Muin, Kepala BKKBN Kaltim Meningkatnya angka kelahiran ini dikarenakan penyuluhan atau distribusi selama Covid-19 agak mengalami kendala. Contoh saja distribusi kontrsepsi jenis suntik harus dibawa langsung oleh bidan yang bersangkutan.

Sementara untuk kondom atau pil KB, kata Muhammad Edi Muin hal tersebut bisa diatasi. Sebab distribusi kedua kontrsepsi ini diberikan ke petugas penyuluh dari BKKBN.

“Kalau pil dengan kondom penyuluh saja yang kasih. Tapi kalau suntik harus jemput bola,” katanya.

Lanjutnya Ia mengatakan angka kehamilan ini meningkat pada pengguna kontrsepsi jenis suntik, yang memiliki masa tenggang waktu. Jadi saat berhubungan suami Istri, masa pakai kontrsepsi suntik telah habis, sehingga berpotensi kehamilan yang tidak diinginkan.

“Memang Ada yang tercecer satu, dua, tiga yang mungkin obatnya (suntik) habis tapi terlanjur disuntik bapaknya ya hamil,” kelakarnya. (Pry)

Editor : Hairul Anwar

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *