DPRD Samarinda Ingatkan Proyek Miliaran Pasar Pagi Harus Diawasi Ketat, Bukan Sekadar Megah

Proyek Revitalisasi Pasar Pagi di jalan Jenderal Sudirman, Samarinda.

Samarinda – Proyek revitalisasi Pasar Pagi Samarinda yang terletak di jalan Jenderal Sudirman, tengah memasuki tahap kedua.

Proyek tersebut turut menjadi sorotan Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar. Menurutnya Bukan soal anggarannya yang sangat fantastis, melainkan adanya kekhawatiran akan lemahnya pengawasan terhadap kualitas pembangunan.

Ia menyampaikan bahwa proyek senilai total kurang lebih Rp 400 miliar itu harus diawasi dengan ketat, terutama menyangkut aspek keamanan struktural dan teknis. Terlebih dengan megahnya bangunan tidak boleh menutupi potensi bahaya jika konstruksi dikerjakan tanpa kepatuhan penuh terhadap standar keselamatan.

“Ini proyek besar dengan dana yang juga besar. Jangan sampai kita terpesona dengan kemegahannya tapi lupa memastikan apakah bangunan ini benar-benar aman dan layak digunakan untuk jangka panjang,” tegas Deni, pada Senin (19/5/2025).

Ia menilai, proyek-proyek infrastruktur publik dengan nilai tinggi harus dilengkapi dengan sistem audit dan evaluasi teknis yang transparan agar tidak menjadi proyek mercusuar semata.

“Pasar ini nantinya akan menampung ribuan orang setiap hari, dari pedagang hingga pengunjung. Keselamatan mereka harus dipastikan sejak tahap pembangunan, bukan setelah jadi,” katanya.

Pembangunan tahap kedua saat ini mencakup penyekatan kios, pemasangan eskalator, sistem listrik dan air, pengecatan, serta pengolahan limbah dengan nilai kontrak sebesar Rp148,5 miliar. Sementara itu, tahap pertama sebelumnya menghabiskan dana Rp290 miliar untuk konstruksi utama gedung setinggi tujuh lantai.

Deni juga mengapresiasi terhadap progres pembangunan yang cukup cepat. Namun ia tetap mengingatkan agar jangan ada kompromi dalam urusan mutu, termasuk pemilihan material hingga pengawasan lapangan.

“Revitalisasi pasar bukan hanya soal mempercantik wajah kota, tapi juga menyangkut hajat hidup orang banyak. Ini ruang ekonomi rakyat. Kita tidak boleh main-main dengan kualitas,” ujarnya.

Ia berharap Pasar Pagi bisa menjadi pelopor pasar tradisional modern yang tak hanya tertata rapi, tapi juga aman dan layak pakai hingga puluhan tahun ke depan. Dalam pandangannya, fungsi sosial dan keamanan bangunan harus lebih diutamakan daripada sekadar estetika.

“Pasar Pagi ini bisa jadi role model pasar modern kalau semua aspek diperhatikan. Jangan hanya memikirkan estetika, tapi juga keselamatan dan kenyamanan pengunjung dan pedagang,” pungkasnya. (Adv/Df)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *