Lestarikan Budaya PPU, Syahrudin Ajak Anak Muda untuk Gunakan Bahasa Paser

Festival Nondoi merupakan ritual bersih-bersih kampung yang sejak dulu dilakukan setiap tahun oleh leluhur suku Paser di Kabupaten Penajam Paser Utara, kalimantan Timur. Nondoi kini digelar bersamaan dengan festival budaya lainnya untuk menarik kunjungan turis ke Penajam Paser Utara. (https://dispar.kaltimprov.go.id/)

KALTIMEDIA.COM, PENAJAM PASER UTARA – Pembangunan tidak hanya tentang bangunan dan sarana infrastruktur saja, melainkan juga harus disertai dengan pembangunan sumber daya manusia yang berbudaya. Oleh karena itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PPU, Syahruddin M Noor mendukung pelestarian seni dan budaya khususnya budaya Paser.

“Melalui kegiatan pelestarian budaya seperti Festival Nondoi, dan Festival Buen, berharap dapat memicu kecintaan masyarakat khususnya generasi muda terhadap budaya khususnya kepada bahasa daerah seperti bahasa Paser,” ujat Syahrudin, Minggu (10/03/2024).

Minat generasi muda khususnya yang berasal dari suku Paser yang merupakan suku asli di Kabupaten PPU, harap Syahrudin, agar dapat mengetahui, memahami bahkan menggunakan bahasa Paser sebagai bahasa sehari-hari dalam upaya pelestarian budaya di tengah lingkungan masyarakat.

“generasi muda ini, terlebih yang asli suku asli PPU (suku Paser) dapat melestarikan budaya dan bahasa asli suku ini, sehingga tidak punah, dan terjaga kelestariannya,” jelasnya. (arh)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *