BALIKPAPAN – Seorang pria berinisial FA (24) sebelumnya diamankan Polsek Balikpapan Utara, pada Selasa (09/03/2021) akibat nekat menghantam korbannya berinsial SA (45). SA sendiri dihantam dengan sebatang kayu jenis meranti, karena FA tidak terima istrinya digoda.
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi, melalui Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Danang Aries Susanto, Rabu (10/3/2021) mengatakan, kronologi kejadian tersebur bermula pada Jumat (05/03/2021) sekitar pukul 22.37 Wita. Yang dimana saat itu istri FA menerima telepon dari SA yang mengajaknya untuk bertemu. Namun ajakan pria yang sehari-hari berdagang sate itu ditolak.
Tiga hari setelahnya, Senin (08/03/2021) obrolan dipanggilan seluler tersebut sampai ke telingan FA setelah diceritakan oleh sang istri. Hanya saja cerita yang sampai ke telingan dia bahwa istrinya tersebut diajak ketemu dan berhubungan badan sekali saja.
“Istrinya melapor kalau dia diajak ketemuan dan berhubungan badan sekali saja. Tapi ditolak dan langsung mematikan teleponnya,” terangnya Kompol Danang.
Lebih lanjut, karena dirinya tidak terima akan hal tersebut, pada hari yang sama sekira pukul 16.30 Wita, FA mendatangi korban di tempat biasa berjualan sate di pangkalan ojek Simpang Tiga, Jalan Impres III, yang bertepatan didepan Puskesmas Muara Rapak, Balikpapan Utara.
“Pelaku menunggu di situ. Tak lama korban datang dan menegur pelaku untuk pindah dari tempatnya berjualan. Saat itulah pelaku mengambil sebatang kayu dan memukul ke korban,” lanjutnya.
Pelaku memukul korban dengan kayu meranti tersebut sedikitnya lima kali yang mendarat di tubuh SA hingga mengalami luka pada bagian pelipis dan kepala.
Korban bahkan sempat meminta kepada pelaku untuk menanyakan kembali ke istrinya tentang apa yang sebnarnya terjadi.
“Ada tiga luka robek di kepala dan dijahit, satu memar dibahu kiri, dan dua lagi memar di kedua lengan karena menangkis pukulan. Korban bilang tanya dulu ke istrimu. Namun pelaku tetap menghantam korban,” ujarnya.
Antara pelaku dan korban sebelumnya sudah saling kenal, berawal dari jual beli sepeda motor. Saat itulah korban mendapat nomor telepon istri pelaku.
“Sudah lama saling kenal. Korban dapat nomor waktu beli motor ke pelaku, yang kebetulan itu nomor istri pelaku. Sejauh korban baru satu kali menghubungi iatri pelaku,” pungkasnya. (pcm)
Editor: (dy)
Maret 11, 2021