SAMARINDA – Seorang Pasien Positif Covid-19 di Samarinda berinisial N kembali mengamuk di RSUD IA Moeis Samarinda Seberang. Kejadian tersebut dibenarkan oleh, Ifran selaku Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda.
Ifran mengatakan timnya dihubungi oleh pihak RSUD IA Moeis Samarinda untuk menjemput pasien tersebut dan memindahkannya ke RS Karantina.
“Tadi pagi sekitar jam delapan pagi kita ditelpon oleh pihak rumah sakit untuk menjemput pasien dan kita pindahkan ke RS Karantina yang berada di Jalan Anggur. Kurang jelas kejadiannya seperti apa yang jelas pasien tersebut mengamuk,” katanya saat dikonfirmasi Kaltimedia.com, Minggu (3/5/2020) siang.
Menurut Irfan, pasien dengan kode SMD08 mengamuk dikarenakan sang istri pasien tidak diizinkan pulang ke rumah oleh pihak rumah sakit.
“Jadi istri pasien hendak izin pulang ke rumah, namun tidak dapat izin karena yang bersangkutan selama ini selalu bersama dengan pasien SMD08 dan ikut dalam isolasi sesuai dengan permintaan dari pasien,” jelasnya.
Tidak hanya mengamuk, pasien tersebut sempat memukul salah satu perawat yang sedang berjaga. Bahkan pasien sempat menendang pintu kaca.
Kejadian tersebut cukup menganggu pasien isolasi lainnya, pihak rumah sakit pun langsung menghubungi tim gugus cepat penanganan Covid-19 Kota Samarinda untuk melakukan penjemputan dan memindahkan pasien tersebut.
“Tidak jelas seperti apa pemukulannya kepada perawat, dipukul atau didorong gimana tidak mengerti kronologisnya dan menendang pintu depan. Sempat ada pasien yang sesak napas karena kejadian itu. Tim medis kan juga khawatir, makanya di pindahkan karena takut menganggu pasien yang lainnya,” serunya.
Menanggapi hal tersebut, Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Ismed Kosasih berencana untuk menyediakan psikiater di RS Karantina untuk pasien yang sering mengamuk tersebut. Juga tambahnya, akan disiapkan ruangan khusus bagi pasien yang tidak kooperatif nantinya.
“Nanti kami assement ulang lagi. Kita siapkan psikiater nantinya. Di Rumah Sakit Karantina ada satu mess yang sudah kita persiapkan untuk pasien-pasien yang kurang kooperatif,” ungkapnya. (titi)