SAMARINDA – Jenazah laki – laki yang diketahui bernama Hendrik Setia Budi (56) yang ditemukan dalam keadaan membusuk di dalam sumur, tepatnya Jalan Pahlawan Gang 3, Samarinda Ulu, dengan posisi tertelungkup serta tangan terikat pada Kamis (16/4/2020) kemarin sore masih tanda tanya. Pasalnya dari hasil pemeriksaan dokter forensik, dr.Daniel Sp. F, tidak ditemukan jejak kekerasan pada tubuh korban tersebut.
Namun, menurut tim forensik ada sekitar 11 temuan yang dinilai ganjil dimana diantaranya seperti tali rafia yang berwarna merah yang terikat dipergelangan tangannya cukup longgar namun simpulnya terikat mati. Kemudian ditemukannya sejumlah luka di bagian lubang daun telinga kanan bagian tengah diameter 0.5 cm dan di lubang cuping hidung kiri dan kanan diameter 0,6 cm.
Namun setelah dilakukan penyelidikan lebih dalam, luka tersebut bukan merupakan luka baru.
“Hasil sementara dari dokter forensik, korban meninggal dunia bukan karena adanya kekerasan. Memang ada sejumlah luka namun itu luka yang sudah lama,” ucap Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Iptu Muhammad Ridwan melalui percakapan telepon selular.
Ridwan juga menambahkan, menurut informasi masyarakat sekitar Hendrik diketahui memiliki gangguan kejiwaan dan baru keluar dari perawatan pada Desember tahun lalu.
“Gangguan jiwa sudah lama. Terakhir Desember kemarin. Kemudian sepulang dari sana kelakuannya cukup berubah tidak ngoceh seperti dulu, lebih banyak diam. Tapi sering muter sana sini, terkadang telinga dan hidung dilubangi, kaki dan tangan juga kadang dililitin kawat,” jelasnya.
Belakangan terakhir, Hendrik juga diketahui sering mengunjungi salah satu bekas bangunan rumah yang menjadi lokasi dari sumur tersebut.
“Korban ini, selama dua minggu selalu bermain di lokasi bekas bongkaran rumah itu. Kadang bersih-bersih dia. Bahkan ada orang buang sampah disitu, dimarahin sama dia dan dikasih tahu jangan buang sampah sembarangan,” tuturnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini sembari menunggu hasil visum keluar.
“Untuk sementara masih itu saja, kita tunggu hasil visumnya keluar,” tutupnya (ftt)