Jangan Egois, Dinkes Kaltim Harap Peserta Ijtima Gowa Segera Melaporkan Diri

Anggota kepolisian Polda Sulsel menyemprotkan cairan disenfektan di lokasi kegiatan Ijtima Ulama Asia di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis 19 Maret 2020 lalu. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

SAMARINDA – Jemaah Cluster Ijtima Gowa yang ada di Kalimantan Timur sedikit membuat resah warga Bumi Etam. Pasalnya, ada sekitar 1.642 warga yang mengikuti kegiatan keagamaan yang berlangsung di Gowa, Sulawesi Selatan.

Mengapa tidak, dari hasil tracking peserta yang datang ke Gowa, juga berasal dari luar negeri dan terindikasi terpapar virus corona atau covid-19. Dari catatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, ada tujuh orang yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 dan merupakan cluster Gowa.

Acara Ijtima yang sejatinya diadakan pada tanggal 19-22 Maret 2020 lalu. Namun acara tersebut dibatalkan, akan tetapi jamaah telah terlanjur datang dan memenuhi lokasi tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun dari panitia pada 19 Maret 2020, ada 18.690 peserta. Juga ada 474 peserta yang berasal dari 12 negara lain, sehingga total keseluruhan peserta mencapai 19.172 orang.

Untuk peserta Kaltim dari data yang berhasil dihimpun baru 653 orang.

“Untuk yang ODP (Orang Dalam Pemantauan) 147 orang dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 25 orang. OTG (Orang Tanpa Gejala) 9 orang dan yang terkonfirmasi positif 7 orang,” ungkap Andi Muhammad Ishak, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Sabtu (11/4/2020).

Andi juga menjelaskan pasien positif cluster Gowa terbanyak berada di Penajam Paser Utara (PPU), yaitu 4 pasien.

“Untuk Penajam Paser Utara ada empat orang, Berau satu orang, Balikpapan satu orang dan Samarinda satu orang,” jelasnya.

Pihaknya pun berharap peserta yang mengikuti acara Ijtima Gowa dari Kaltim dan belum terdata, untuk segera melaporkan diri ke pelayanan kesehatan didaerahnya masing-masing.

“Kami berharap para peserta dapat terbuka dan melaporkan diri mereka kepada petugas medis atau aparat setempat,” harapnya. (titi)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *