
Samarinda, Kaltimedia.com – Gerakan kemanusiaan di Kalimantan Timur kini mendapat suntikan energi baru. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kalimantan Timur menerima bantuan satu unit ambulans dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui program kemaslahatan tahun 2025. Bantuan ini disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu).
Penyerahan simbolis berlangsung pada Minggu, 28 September 2025, di Balai Lansia Pimpinan Wilayah Aisyiyah Kaltim di Samarinda. Acara ini diselenggarakan secara hibrida, dengan beberapa tokoh penting menghadiri secara virtual, termasuk Anggota Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, dan Kepala Divisi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan BPKH, Dr. Dyah Rahayu. Di lokasi, hadir pula Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Lazismu Pusat, Muarawati Nur Malinda, serta jajaran pengurus Muhammadiyah dan MDMC Kaltim.
Dalam sambutannya, Hetifah Sjaifudian menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi berbagai pihak. “Saya sangat bangga dengan perjuangan MDMC, Muhammadiyah, dan Aisyiyah Kaltim yang terus bekerja di lapangan meski menghadapi medan sulit,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa ambulans baru ini merupakan hasil dukungan BPKH dan Lazismu. “Namun perjuangan belum berhenti, kita masih butuh dukungan lebih luas, termasuk dari pemerintah agar inisiatif masyarakat seperti ini bisa semakin kuat,” imbuhnya, menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan.
Wakil Ketua Lazismu Pusat, Muarawati Nur Malinda, menjelaskan bahwa ambulans ini dibiayai oleh Dana Abadi Umat yang dikelola BPKH. Karena BPKH tidak bisa langsung mengadakan pengadaan, dana tersebut disalurkan melalui mitra zakat seperti Lazismu.
“Bantuan senilai Rp270 juta ini juga dilengkapi dua tabung oksigen untuk menjamin keselamatan pasien, terutama di daerah terpencil yang akses kesehatannya terbatas,” jelas Muarawati.
Ketua MDMC Kaltim, Maridi M Dirdjo, menyatakan bahwa unit ambulans baru ini akan didedikasikan untuk misi kemanusiaan yang lebih luas.
“Ambulans lama tetap beroperasi di wilayah Samarinda, sedangkan yang baru akan mendukung misi jarak jauh,” katanya.
Dengan strategi ini, jangkauan layanan MDMC diharapkan akan semakin besar, tidak hanya terbatas di Kalimantan Timur, tetapi juga menjangkau daerah-daerah sekitar yang sering terdampak bencana.
Maridi menegaskan bahwa ambulans tambahan ini akan meningkatkan kecepatan dan efektivitas respons tim relawan.
“Insya Allah, keberadaan ambulans tambahan ini membuat respon relawan lebih cepat, tepat, dan aman. Manfaatnya akan dirasakan lebih banyak masyarakat,” tambahnya penuh optimisme.
Bantuan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, lembaga zakat, dan organisasi masyarakat dalam menciptakan program yang memberikan manfaat langsung. Dengan tambahan armada ini, MDMC Kaltim optimis dapat memperkuat kapasitasnya dalam respons darurat, baik untuk kebutuhan lokal maupun lintas daerah. (Rfh)
Editor: Ang