SAMARINDA – Sekretaris Umum Pengurus Muaythai Kaltim, Rony Abdurahman, pada Selasa (15/04/2025) siang, mendatangi langsung KONI Kaltim di Samarinda untuk memenuhi panggilan dari Bidang Organisasi (Bidor) untuk memberikan penjelasan.
Hal ini terkait pemecatan secara sepihak yang dilakukan Ketua Pengprov Muaythai Kaltim kepada dirinya. Dirinya mengaku tidak terima atas keputusan yang merugikan tersebut dalam menjalakan roda organisasi terebut.
“Yang jelas saya keberatan pemecatan secara sepihak ini karena tidak ada kesalahan sedikitpun yang saya lakukan dalam Muaythai Kaltim. Kecuali saya terlibat kasus dan ditangkap, baru saya terima. Ini, tidak ada kesalahan apapun. Jadi pemecatan seperti ini saya keberatan,” kata Rony, ditemui di KONI Kaltim saat itu.
Keberatan tersebut juga merujuk adanya reshuffle kepengurusan sebelumnya, namun bukannya ada pergeseran jabatan atau nama, melainkan pemecatan yang Rony terima, dan bahkan ada jabatan baru yakni posisi Ketua Harian.
Selain itu, adapun juga dalam rapat pleno muaythai sebelumnya yang hanya dihadiri oleh 4 orang pengurus saja, sehingga dinilai tidak memenuhi korum. Oleh karena itu, Rony mengajukan surat keberatannya melalui KONI Kaltim.
“Hari ini saya datang ke KONI Kaltim dipanggil untuk menjelaskan tentang pemecatan ini, sekaligus saya menyampaikan surat keberatan saya,” ucapnya.
Sementara itu saat dimintai keterangan mengenai hal tersebut, Ketua Bidang Organisasi KONI Kaltim, Fahri Daeng Beta, menjelaskan kehadiran Rony sebagai Sekum Muaythai Kaltim ini menyampaikan keberatannya, sehingga pihaknya pun bertindak sesuai dengan AD/ART MI Kaltim dan AD/ART KONI Kaltim.
Untuk itu KONI Kaltim melalui Bidor akan memanggil Ketua MI Kaltim untuk dimintai keterangan mengenai alasannya memecat Sekretarisnya tanpa diwakilkan oleh siapapun.
“Dia (Ketua MI Kaltim) memohon untuk pergantian, nah sebelum selesai permasalahan ini rekomendasi tidak akan terbit. Dan kami dalam waktu dekat ini akan memanggil Ketua Muaythai untuk menjelaskan alasan pemecatan itu. Karena dipermohonan itu tidak dicantumkan alasan mereka terkait pemecatan ini,” kata Fahri.
Bidor KONI Kaltim pun telah menerima surat permohonan rekomendasi tersebut 5 hari yang lalu.
Karena pemecatan yang tidak jelas dan tidak sesuai dengan AD/ART, maka Rony pun meminta adanya keadilan untuk KONI Kaltim agar berlaku dan bertindak secara adil. (Dy)
