Ilustrasi pemberian makanan bergizi ke anak
PENAJAM – Perkembangan anak dimulai dari usia 0 sampai 12 tahun. Di usia tersebut pertumbuhan anak dipengaruhi beberapa faktor. Lingkungan hingga makanan yang dikonsumsi jadi faktor memungkinan pertumbuhan anak secara maksimal.
Untuk itu Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU) terus gencar memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono, mengimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh anak-anaknya. Mulyono menilai kecenderungan anak-anak saat ini masih lebih menyukai makanan instan yang tidak mencukupi kadar gizi yang dibutuhkan anak. Khususnya bagi anak yang masih dalam usia sangat muda dan masih mengalami proses pertumbuhan.
“Makanan instan bahan kimianya terlalu banyak,” ujar Mulyono beberapa waktu lalu.
Dia menekankan bahaya bahan pengawet dalam makanan instan yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Menurutnya bahan pengawet adalah bahan kimia yang sulit diuraikan oleh kondisi tubuh anak-anak.
Sehingga hal-hal seperti ini harus diketahui oleh para orang tua, agar membatasi makanan-makanan yang tidak sehat, agar tidak dikonsumsi terlalu berlebihan untuk anaknya.
“Bahkan ini kami sosialisasikan di sekolah-sekolah. Bahkan kami undang para kepala sekolah, para guru dan pengelola kantin,” terangnya.
Pihaknnnya telah menyampaikan kepada para pengelola kantin di sekolah, untuk berdagang secara baik dan jujur. Sebab anak-anak adalah generasi penerus yang membutuhkan asupan gizi yang cukup. Sehingga dapat tumbuh menjadi generasi seperti yang diharapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
“Tumbuh kembang anak-anak harus kita persiapkan sejak dini,” ucapnya.
Dia berharap para kepala sekolah cukup tegas dalam soal kerjasama dengan pengelola kantin, agar betul-betul menyediakan jajanan atau makanan yang memenuhi kriteria dari Badan Pangan Nasional (BPN).
“Jadi betul-betul bergizi, berimbang, sehat dan aman,” urainya.
Di samping itu, Mulyono turut mengimbau agar seluruh elemen masyarakat membiasakan anak-anak mengonsumsi makanan yang berasal dari bahan-bahan makanan yang ada di sekitarnya. Atau bisa juga mengonsumsi produk lokal olahan yang memang memberikan kandungan protein dan gizi yang cukup. Sehingga anak-anak terbiasa dengan makanan yang ada di lingkungannya sendiri.
“Ini memang terkait dengan pola asuh orang tua agar anak-anak terbiasa dengan makanan sehat yang ada di sekitar kita,” pungkasnya. (advertorial)