Balikpapan Inflasi Selama September, Harga Beras Jadi Salah Satu Penyumbangnya

(Detik.com)

BALIKPAPAN – Selama September 2023, Balikpapan mengalami kenaikan inflasi. Salah satu pemicunya ialah harga beras yang jauh di atas harga acuan pemerintah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan R. Bambang Setyo dalam keterangan tertulis mengatakan, Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,02 persen (mtm) pada bulan September 2023. Lebih tinggi dibandingkan Agustus 2023 yang deflasi sebesar -0,16 persen (mtm).

“Ini dipicu oleh kenaikan harga beberapa komoditas pangan, terutama beras. Kemudian ikan layang, jagung manis, dan kacang panjang,” kata Bambang, Rabu.

Selain itu, penyesuaian harga bensin nonsubsidi yang berlaku sejak bulan September lalu juga memberikan tekanan inflasi.

“Namun, inflasi Balikpapan masih terkendali di bawah target inflasi nasional 3 persen ± 1 persen,” ujarnya.

Secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 2,96 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (2,28 persen yoy), tapi lebih rendah dari inflasi gabungan 2 Kota di Provinsi Kalimantan Timur (3,07 persen yoy).

Adapun inflasi tahun kalender berjalan di Kota Balikpapan adalah 2,62 persen (ytd). Di sisi lain, beberapa komoditas memberikan kontribusi deflasi. Seperti angkutan udara, cabai rawit, kangkung, bawang merah, dan daging ayam ras.

“Penurunan harga komoditas ini disebabkan oleh faktor musiman, pasokan yang lancar, dan permintaan yang menurun,” ungkapnya.

Bambang menambahkan, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus berupaya menjaga stabilitas harga di kota ini.

“Kami terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi,” sebutnya.

Antara lain melalui pelaksanaan bazaar murah dan operasi pasar TPID, sinergi dengan Bulog untuk pelaksanaan bantuan pangan nasional periode September – November 2023 dan pelaksanaan pemantauan harga di pasar.

“Kemudian kegiatan tanam cabai dengan Kodim Balikpapan, Paser dan Penajam Paser Utara, serta penguatan kapasitas TPID melalui kegiatan capacity building dan rapat koordinasi rutin,” ucapnya. (Pcm)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *