Dinilai Tak Manusiawi, Jam Tanding Home Borneo FC Perlu Diubah

Wakil Ketua PNSSI, Tomi Hermanto. (Istimewa)

Samarinda – Dalam laga lanjutan putaran kedua kompetisi Liga 1, Borneo FC Samarinda menjamu Persikabo 1973, yang digulirkan pada 16 Februari 2022 pekan lalu pukul 18.00 Wita di Stadion Segiri Samarinda, menjadi sorotan warga Kalimantan lantaran kick off pertandingan mendekati waktu berkumandangnya adzan maghrib.

Wakil Ketua Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PNSSI), Tomi Hermanto meminta tolong kepada pihak penyelenggara untuk mengubah jam tanding yang juga bersamaan dengan waktu shalat maghrib.

“Kalau boleh saya usul, tolong lah jam pertandingannya lebih manusiawi dan lebih humanis. Kita main kick off jam 6 sore tepat, 20 menit lagi menjelang maghrib. Ini kan jadwal tidak populer dan dari pihak operator dan dari kepolisian nggak sensitif masalah ini,” ujar Tomi.

Ia menerangkan sekitar Stadion Segiri Samarinda memiliki 2 Masjid yang mengumandangkan adzan dan disaat itu juga sedang berlangsungnya pertandingan Borneo FC kala bermain di kandangnya. Sehingga dirinya mengusulkan jika bisa diundur sedikit waktunya.

“Stadion kita dikepung 2 Masjid, saat main, ini adzan. Tolong lah lebih sensitif dari yang memberi izin ini. Saya fikir habis mahhrib lah lebih, itu lebih sensitif dan lebih peduli. Samarinda kan agamis, jangan sampai kita nonton bola sulit sholat. Mau sholat tapi mau nonton bola, jadinya bimbang. Jadi tolong diperhatikan jadwal tanding ini,” terangnya.

Tomi yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Suporter Kaltim mengatakan jika hal ini terus berlanjut maka akan merugikan klub Borneo FC.

“Saya fikir yang tadi itu, jangan sampai itu jadi masalah, ada hari orang komplain, akhirnya klub dirugikan. Orang mau nonton nggak jadi karena masalah maghrib, jadi tetap klub yang rugi,” katanya Tomi yang sebagai Presiden Suporter Pusamania itu.

Ia menjelaskan jika Samarinda berbeda dengan waktu yang ada di pulau Jawa. Apalagi masyarakat Kota Tepian tidak anarkis ataupun ricuh saat pertandingan di Stadion Segiri. Sehingga Ia sangat berharap pihak penyelenggara untuk dapat mengatur ulang jadwal pertandingan home Borneo FC.

“Dan Saya yakin juga pihak-pihak pemngamanan TNI-Polri mereka juga dirugikan, karena mereka peduli sholat juga. Semua jadinya dirugikan, tolong lah diperhatikan ini. Jangan disamakan dengan Jawa, ini berbeda dengan Stadion Kanjuruhan, di sini insyaAllah aman,” jelas Tomi mengakhiri. (Dy)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *