
PPU – Komisi I DPRD Penajam Paser Utara (PPU) meminta pembangunan Bendung Telake dilanjutkan. Hal ini sesuai dengan dorongan masyarakat petani yang sudah sejak lama membutuhkan infrastruktur itu.
Wakil Ketua Komisi I DPRD PPU Irawan Heru Santoso menyebutkan pemerintah pusat segera mewujudkan pembangunan Bendung Sungai Talake. Karena petani sangat membutuhkan untuk irigasi persawahan ini berkaitan dengan dukungan pangan IKN.

“Kami berharap pembangunan Bendung Sungai Talake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser segera direalisasikan. Karena manfaatnya juga dirasakan masyarakat PPU,” ujarnya, Senin, (11/7/2022).
Pembangunan bendung gerak itu seluas 74,307 hektare yang mencakup PPU dan Kabupaten Paser. Dengan perkiraan kebutuhan anggaran lebih kurang Rp759,8 miliar tersebut telah melalui tahap pembebasan lahan pada tahun 2020.
Adapun diketahui Kementerian PUPR mengalihkan anggaran pembangunan fisik bendung Sungai Talake untuk pembangunan pengambil air di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, untuk memenuhi kebutuhan air bersih di IKN Nusantara.
Ditegaskan pula bahwa bendung Sungai Talake telah lama dinantikan petani Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser untuk kebutuhan irigasi atau pengairan lahan pertanian tanaman padi yang selama ini masih mengandalkan tadah hujan.
Politikus PKB ini juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serius dalam pembangunannya. Sebab infrastruktur ini berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen petani dua kabupaten tersebut.
“Selama ini lahan persawahan menggunakan sistem tadah hujan sehingga hasil panen tidak maksimal. Bendung Sungai Talake menjadi satu-satunya solusi untuk bisa mengatasi kurangnya pasokan air lahan sawah agar hasil panen maksimal,” jelas Irawan.
Ia berharap pemerintah pusat tidak hanya memperhatikan pembangunan IKN. Tetapi juga pembangunan di daerah penyangga IKN yang baru, yaitu soal cadangan pangan bagi IKN.
“Ya kalau bisa itu dianggarkan kembali oleh pusat, agar bisa dilanjutkan,” pungkasnya. (ADV)