
SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Anhar menyebut Pengembangan sistem teknologi informasi untuk mewujudkan konsep Samarinda sebagai Smart City melalui inovasi dan kreatifitas, mesti didukung dengan akses inter yang meluas di seluruh fasilitas publik. Tambahnya hal tersebut membutuhkan biaya tak sedikit.
Anhar juga menilai bahwa setiap kebijakan yang ada harus memperhatikan kondisi geografis dan lingkungan secara seksama, sembari menyesuaikan dengan kemampuan anggaran. Karenanya banyak hal yang menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemkot semata untuk mendukung program yang dicanangkan untuk peningkatan konektivitas.
“Jadi banyak hal yang menjadi tanggung jawab kita semua. Bukan hanya pemerintah kota. DPRD juga seperti, itu tanggung jawab kita bersama,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Terkait dengan penganggaran, politisi fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan agar dapat memetakan terlebih dahulu struktur ekonomi, serta keunggulan yang dimiliki Samarinda. Terlebih dengan melihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), seharusnya sudah dapat dilihat dengan jelas berapa persen ekonomi digerakkan oleh APBD maupun swasta.
“Kalau diliat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kita kan seharuanya sudah ada gambaran, ekonomi kita berapa persen digerakkan swasta dan berapa persen digerakkan APBD,” jelasnya. (cps)