SAMARINDA – Tambang liar kembali menjamur di daerah Ibu Kota Provinsi Kaltim, Samarinda. Sempat beredar kabar sebuah tambang batu bara disekitar pemakaman jenazah covid-19, ternyata benar adanya.
Tambang yang diduga ilegal tersebut berada dekat dengan kawasan pemakaman Muslim Raudhatul Jannah. Benar saja, pantauan Kaltimedia.com, terlihat lubang menganga galian tambang dekat dengan pemakaman Covid-19 itu.
Ditelusuri, bahkan sekitar 200 meter dari lubang tambang terdapat area pemakaman masyarakat etnis Tionghoa. Warga sekitar pun turut mengeluhkan aktifitas tersebut, Waryo (46) salah satunya.
Waryo yang merupakan warga sekitar itu mengatakan aktifitas tambang tersebut sudah jalan lebih dari satu bulan.
“Iya duluan lahan makam ini. Lahan tersebut pada awalnya hanya pematangan lahan itu diambil batunya itu,” ungkapnya.
Dikonfirmasi lebih lanjut, Sunadi (43) Ketua RT 20 mengatakan warganya turut mengeluhkan dampak aktifitas tambang yang diduga liar itu. Debu jalan tentu saja menjadi hasil dari lalu lalang kendaraan berat yang mengangkut batu bara tersebut.
Ditambah, saat hujan, lumpur menjadi musuh bersama. Ditambah kendaraan berat tadi, jangan berharap banyak jalan cor tidak meninggalkan jejak lumpur tersebut.
Mobil pengangkut batubara itu lewat dengan membawa lumpur meninggalkan jejak di jalan cor yang dibangun pemerintah tersebut. Yang paling miris adalah aktifitas tambang itu juga sering mengganggu prosesi pemakaman pasien Covid-19.
“Sudah debunya banyak dan sempit, warga yang ziarah juga kurang nyaman, sering banyak yang tanya itu kok ada mobil hauling kah apa. Cuman Kita lihat dari kejauhan. Ada yang perbaiki mobilnya di tengah jalan. Ada kegiatan itu, tapi tidak ada konfirmasi ke pihak RT,” serunya.
Tambahnya, dari kegiatan tersebut, ia berharap tidak berdampak pada volume Bendungan Benanga. Menurutnya hal itu akan berpengaruh terhadap sedimentasi lumpur yang mengarah ke pemukiman warga.
“Ya kebagian Lumpurnya itu,” katanya. (pry)
Mohon dievaluas juga ijin tambang/rencana proyek yg terletak di Tanah datar, sangat nerugikan semua pihak, masyarakat, pengguna jalan yg sangat terganggu.