Dirasa Kurang Tepat, Driver Ojol Berharap Program Berkat Dievaluasi Kembali

Salah satu mitra ojek online. (rcd)

Samarinda – Ditengah Wabah Pandemi Covid-19 yang kian belum terlihat akan mereda, membuat perekonomian masyarakat semakin menurun, mulai dari sektor jasa maupum perdagangan. Apalagi seluruh lapisan masyarakat untuk sementara melakukan segala aktifitas dirumah atau Work From Home (WFH), hal tersebut juga berdampak pada bisnis di bidang ojek online, sehingga pendapatannya sangat dipengaruhi oleh daya beli dan orderan yang tersedia.

Saat dihubungi oleh wartawan Kaltimedia.com, salah satu driver ojek online Windy Pranata mengaku, bahwa sejak 17 Juli 2020 lalu, program Bersama Kita Kuat (Berkat) resmi berlaku di wilayah kerja kota Samarinda, Balikpapan dan sekitarnya. Dimana sebelum program tersebut, awalnya terdapat Skema insentif untuk driver Gojek dan kini sudah tidak diberlakukan lagi atau dihapus oleh PT Gojek Indonesia dan diganti dengan program Berkat tersebut.

“Dengan Program ini nantinya Seluruh driver Gojek selaku mitra kerja PT Gojek Indonesia memiliki pendapatan minimal yang merata dengan mengikuti ketentuan dan syarat harus mengumpulkan minimal 14 poin, berlaku mulai pukul 08.00 WITA sampai dengan 20.00 WITA, Performa minimal 75%, baru mendapat bonus Rp 110 ribu,” ucap driver yang biasa disapa Nata ini, Sabtu (18/7/2020).

Nata mengatakan bahwa dengan adanya program tersebut tidak memberikan keuntungan sama sekali, alias merugi.

“Kita harus bekerja selama 12 jam full mulai dari pukul 08.00 hingga 20.00 WITA untuk bisa mendapatkan Program Berkat ini, itu juga harus memenuhi syarat performa minimal 75% dan harus mencapai 14 poin terlebih dahulu,” tuturnya.

Lebih lanjut, Nata beranggapan bahwa program tersebut sangat tidak tepat untuk dikeluarkan dan diimplementasikan disaat kondisi Covid-19 dan ekonomi sulit seperti sekarang.

“Belum lagi baru- baru ini pihak Gojek justru menaikkan tarif untuk beberapa layanan. Aneh kan kita bonus dihapus potongan 20% tetap customer biaya naik lah kok malah mengakunya merugi. Kan kontra produktif bilangnya orderan kurang tapi tarif dinaikkan gagal paham saya,” lanjutnya.

Driver ojek online ini mengajak kepada semua rekan driver untuk tetap solid dan menjaga kondusifitas, serta sangat berharap agar program ini dapat dievaluasi kembali dengan segera

“Saya meminta kepada pihak Perusahaan Gojek Indonesia ketika membuat sebuah kebijakan kita sebagai mitra juga dilibatkan, tidak ketika telah diputuskan baru hanya sosialisasi,” pungkasnya. (rcd)

Editor: (dy)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *