SAMARINDA – Baru bekerja selama sebulan sebagai kurir, Wahyu Maulana tertipu order fiktif. Wahyu mengatakan, dirinya mendapatkan sebuah pesanan untuk mengantar cream pemutih tabita dari pelanggan barunya dengan jumlah talangan senilai 1 juta rupiah, pada Selasa (2/6/2020) lalu.
Tambahnya, saat mengambil orderan pengantaran di Perumahan Talang Sari tersebut, ia tidak merasa curiga lantaran sering mendapatkan pesanan di daerah perumahan tersebut.
“Pas itu saya dapat antaran ke Juanda, waktu sampai di Juanda teman saya Andi menelpon menyuruh untuk memeriksa isi kantong yang saya bawa, saat saya buka ternyata isinya bukan cream melainkan pempres anak,” ungkap Wahyu.
Rupanya Wahyu tidak sendiri, temannya yang juga kurir di Anugrah Kurir, Andi juga mengalami nasib yang sama. Sebelum Wahyu mengambil orderan itu, ternyata Andi lebih dahulu tertipu dengan mendapatkan pesanan fiktif tersebut dengan nominal yang sama.
Keduanya pun sempat mendatangi rumah wanita yang mengorder pesanan kepada mereka. Lagi-lagi, rumah yang mereka datangi juga bukan rumah dari orang yang mengorder kepada mereka.
“Sesampai di rumah itu, bukan wanita itu yang keluar, melainkan orang lain yang tidak merasa memakai jasa saya. Saat itu yang memesan untuk antar barangnya wanita muda memakai jilbab dan masker, dan sudah saya coba telpon tapi nomornya sudah tak aktif lagi” jelasnya.
Wahyu dan Andi pun langsung melaporkan penipuan tersebut ke pihak berwajib. Namun sayang, laporan mereka tidak dapat di proses lantaran kerugian mereka kurang dari 2,5 juta.
Mereka akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Pelita.
“Modus pelaku yaitu masuk ke halaman rumah orang dan saat kurir datang berpura-pura sebagai pemilik rumah,” ucap Ketua FKPM Pelita, Marno Mukti.
Lantaran sering mendapatkan laporan serupa, Marno menghimbau kepada kurir dan perusahan kurir agar lebih waspada dalam mengambil orderan pengantaran kedepannya.
“Kami sudah mengantongi nama dan foto pelaku, dan masih kami cari, pelaku ini memang sering melakukan aksinya. Modus penipu beragam, contohnya seperti ini, jadi sebaiknya para kurir lebih berhati-hati menerima sebuah orderan,” serunya. (titi)