Ikut Pra-PON, Kontingen Barongsai Kaltim Bawa Pulang 1 Medali Emas dan Perak

Kontingen Barongsai Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil membawa 1 medali emas dan 1 medali perak dalan ajang babak kualfikasi PON zona C,  yang berlangsung dari 26-27 Agustus 2023, di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kepingan emas tersebut diraih pada kategori naga tradisional (tao lou) dan peraknya dari naga kecepatan.

SAMARINDA – Kontingen Barongsai Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil membawa 1 medali emas dan 1 medali perak dalan ajang babak kualfikasi PON zona C,  yang berlangsung dari 26-27 Agustus 2023, di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kepingan emas tersebut diraih pada kategori naga tradisional (tao lou) dan peraknya dari naga kecepatan.

Sekretaris Pengprov Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Kaltim, Alexander Sumarno menjelaskan untuk kategori tonggak sementara ini dikatakan gagal lolos Pra PON sebab adanya insiden atletnya yang terjatuh. Mengingat peraturan dari pusat kalau terjatuh akan terkena diskualifikasi, hanya saja ada atlet Kalsel yang mengalami hal serupa.

“Pencapaian ini meloloskan Kaltim ke 3 kategori di PON yakni Naga Tradisional, Naga Kecepatan dan Naga Halang melintang nanti kami upayakan maksimal. Yang 1 mungkin masih di bicarakan. Harusnya yang jatuh cuma Kaltim tonggaknya, Kalsel juga jatuh cuma keputusan ini meloloskan Kalsel mungkin ini secara administrasi,” ucap Alexander saat dihubungi via telepon, Selasa (29/08/2023).

Pengprov akan menindaklanjuti dan mempertanyakan perihal tersebut kepada PB FOBI. Apalagi menurutnya dalam pertandingan Pra PON itu bergulir cukup malam sehingga disayangkan atletnya yang kelelahan.

“FOBI Kaltim akan mempertanyakan karena harusnya pertandingan kalau memang jatuh seharusnya dua-duanya di diskualifikasi. Mungkin pertandingan kemarin sudah agak larut, tapi kami menyayangkan kejadian ini karena tonggak itu di buat oleh tim Kalbar sementara tonggak itu kayaknya tidak di buat latihan dengan mereka sehingga kurang memenuhi persyaratan,” katanya.

Lebih lanjut, Alex juga menjelaskan jika FOBI Kaltim merasa dirugikan atas kejadian yang menimpa atletnya bahkan sampai terjatuh akibat pertandingan yang berlangsung sangat malam.

“Memang ada ketat sempat jadwal itu dirubah karena ada kejadian tersebut sempat ada perubahan di tiangnya yang masih getar tapi secara teknis saya tidak terlalu menguasai dan tidak berkomentar banyak yang jelas pertandingan sempat tertunda-tunda sampai malam baru di pertandingkan,” katanya Alex.

Ia menyebutkan protes tidak sempat dilakukan karena waktu yang sangat mepet dan Kaltim sudah membeli tiket kepulangan.

“Mungkin tim kita kelelahan, maka yang seharusnya tim kita yang ingin protes tidak jadi karena waktunya mepet sekali soalnya tiket-tiket sudah di beli untuk kembali tapi kami menyayangkan insiden itu,” ujarnya.

Dalam ajang babak kualifikasi PON yang berlangsung di Kalbar sebagai tuan rumah, Kaltim mengirimkan 22 atlet terbaiknya dengan mengikuti 4 dari 6 nomor yang dipertandingkan. Dari situ, 2 nomor berhasil mendapatkan tiket untuk melaju pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 Tahun 2024 di Aceh dan Sumut mendatang. (Dy)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *