BGN Hentikan Sementara Distribusi Makan Bergizi Gratis di SMAN 1 Yogyakarta

Gambar saat ini: Foto: BGN di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber: Istimewa.
Foto: BGN di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber: Istimewa.

Yogyakarta, Kaltimedia.com – Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyalurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke SMAN 1 Yogyakarta. Langkah ini diambil setelah muncul dugaan keracunan yang dialami ratusan siswa sekolah tersebut.

“Sebagai tindakan tanggap cepat, BGN menginstruksikan penghentian sementara operasional SPPG yang melayani sekolah itu,” ujar Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, dalam keterangan resmi, Jumat (17/10/2025).

Khairul menjelaskan bahwa penghentian sementara dilakukan untuk memberi ruang evaluasi menyeluruh terhadap proses pengolahan, penyimpanan, dan distribusi makanan. Tujuannya, memastikan seluruh tahapan sesuai dengan standar keamanan pangan.

“Keamanan pangan bukan hanya soal higienitas, tetapi juga menyangkut kepercayaan publik terhadap sistem gizi nasional. Setiap temuan sekecil apa pun akan kami tindaklanjuti dengan serius,” tegasnya.

Kasus ini bermula ketika ratusan siswa SMAN 1 Yogyakarta mengalami gejala sakit perut dan diare pada Kamis (16/10/2025) dini hari. Kepala SMAN 1 Yogyakarta, Ngadiya, mengatakan pihak sekolah segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh siswa.

Dari total 972 siswa, tercatat 426 siswa mengalami diare antara pukul 01.00 hingga 03.00 dini hari. Selain itu, 32 siswa tidak hadir di sekolah tanpa keterangan. Namun, kegiatan belajar mengajar pada hari itu tetap berjalan normal.

“Tidak ada siswa yang dilarikan ke fasilitas kesehatan maupun dipulangkan lebih awal,” ujar Ngadiya.

Sementara itu, tim gabungan dari BGN, Dinas Kesehatan Provinsi DIY, dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah turun ke lapangan untuk mengambil sampel makanan dan melakukan pemeriksaan laboratorium.

Kepala Kantor Pemenuhan Gizi (KPPG) Sleman, Harsono, menyatakan pihaknya tengah menelusuri sumber penyebab dugaan keracunan tersebut.

“Kami bersama Dinas Kesehatan menelusuri secara cermat sumber dugaan penyebabnya. Masyarakat kami imbau untuk tetap tenang sambil menunggu hasil resmi,” ujarnya. (Ang)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *