KALTIMEDIA.COM, BALIKPAPAN – Dua agenda budaya dan ekonomi kreatif unggulan Kota Balikpapan, Balikpapan Fest dan Borneo Culture Week, resmi menembus tahap kurasi awal dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) 2026 yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pencapaian ini semakin memperkuat posisi Balikpapan sebagai salah satu kota dengan potensi besar dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya dan ekonomi kreatif di Kalimantan Timur.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kedua event tersebut bersaing ketat dengan sejumlah kegiatan budaya besar lain di Kalimantan Timur, seperti Long Pai Kutai Timur dan Erau Kutai Kartanegara.
“Alhamdulillah, kami baru menerima pengumuman resmi, dan Balikpapan Fest serta Borneo Culture Week dinyatakan lolos tahap kurasi awal. Ini tentu menjadi kebanggaan karena hanya beberapa event di Kaltim yang berhasil lolos seleksi nasional,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).
Ratih menambahkan, tahap kurasi lanjutan dijadwalkan berlangsung pada 31 Oktober 2025. Apabila kembali lolos, kedua kegiatan tersebut akan mendapatkan promosi resmi dari Kemenparekraf melalui berbagai kanal nasional, termasuk website dan platform media digital kementerian.
“Jika berhasil masuk daftar KEN 2026, Balikpapan akan mendapatkan eksposur nasional yang sangat besar. Ini bukan hanya tentang promosi event, tetapi juga penguatan citra Balikpapan sebagai kota penyelenggara kegiatan pariwisata dan budaya berskala nasional,” jelasnya.
Sebagai informasi, tahun 2024 lalu, Pemkot Balikpapan meraih penghargaan dari Menteri Pariwisata sebagai penyelenggara event nasional terbaik. Momentum tersebut kini terus dijaga dengan inovasi pada Balikpapan Fest 2025, yang akan digelar pada 5–10 November 2025 di BSCC Dome. Tahun ini, konsep penyelenggaraan lebih kolaboratif, dengan melibatkan berbagai komunitas, termasuk Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) dalam kegiatan Kalimantan Bike Week.
“Selain menampilkan seni, budaya, musik, dan kuliner UMKM, tahun ini kami juga menghadirkan sport tourism melalui motorbike tour keliling kota. Ini wujud sinergi antara pemerintah dan komunitas untuk memperkaya daya tarik event,” paparnya.
Acara tersebut juga akan dirangkaikan dengan Investment Forum, yang menghadirkan perwakilan dari Kemenparekraf, Kementerian Investasi, serta sejumlah pelaku usaha nasional dan lokal. Forum ini menjadi ruang dialog antara pemerintah, investor, dan pelaku ekonomi kreatif untuk membahas peluang pengembangan sektor wisata dan investasi di Balikpapan.
Menarik waktu ke belakang, pada penyelenggaraan Balikpapan Fest 2024, tercatat lebih dari 42 ribu pengunjung, jauh melampaui target awal sebesar 22 ribu. Kendati sukses, Ratih menyebut pihaknya tetap melakukan evaluasi, khususnya terkait kepadatan area dan pengelolaan sampah.
“Tahun lalu capaian kita luar biasa, tapi kami belajar banyak soal manajemen kebersihan dan akses. Tahun ini, kami minta pengunjung ikut menjaga ketertiban dan kebersihan selama acara,” ujarnya.
Untuk tahun 2025, Disparpora menargetkan jumlah pengunjung mencapai 25 hingga 42 ribu orang selama empat hari pelaksanaan, dengan harapan mampu melampaui rekor sebelumnya.
Ratih memastikan seluruh persiapan berjalan sesuai dengan arahan Pemerintah Kota Balikpapan, melalui dukungan lintas perangkat daerah, yang turut mengawal jalannya perencanaan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan instansi teknis lainnya. Pemerintah kota berkomitmen penuh agar Balikpapan Fest dan Borneo Culture Week benar-benar menjadi magnet pariwisata dan investasi bagi kota ini,” pungkasnya.
Kegiatan Balikpapan Fest 2025 yang digelar mulai 5–9 November 2025 di Balikpapan Sport and Conventions Center (BSCC/DOME) ini akan dimeriahkan oleh konser Dewa 19 saat puncak acara. (mang)
