Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, memberikan penjelasan (Aanwijzing) mengenai proyek perubahan pada tampilan bangunan RSUD I.A Moeis, di Hotel Fugo Samarinda, Senin (28/4).
Di mana sebelumnya pada pekan lalu, Pemkot telah melaksanakan persiapan kreditur Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam proyek di rumah sakit tersebut. Selain itu juga pengembangan Perbankan nasional dan daerah.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjelaskan bahwa hal ini merupakan salah satu bentuk keseriusan dan komitmen pemerintah agar dapat merealisasikan RSUD I.A Moeis menjadi rumah sakit yang berstandar tingkat internasional.
Ia menyebut, pihaknya menargetkan penandatanganan kontrak kerjasama ini dapat dilakukan pada awal Oktober mendatang, dengan harapan aanwijzing tersebut bisa berjalan lancar sesuai rencana.
“Kita harap dinamika aanwijzing ini nggak berat. Kalau semua pihak satu suara, Oktober kita sudah bisa signing,” ucap Andi Harun dalam kegiatan penjelasan aanwijzing.
Lebih lanjut, Andi Harun juga menerangkan, aanwijzing ini menjadi bukti bahwa proyek tersebut bukan sekadar wacana, melainkan juga impian warga Kota Tepian. Oleh karena itu, Pemkot ingin merealisasikan dan menyelesaikan proyek rumah sakit tersebut.
“Hari ini, kita masuk fase sangat teknis, Tim KPBU dan panitia lelang menyampaikan detail konstruksi, pembiayaan, serta aspek-aspek teknis lainnya kepada pihak Planary dan Aspen,” katanya menerangkan.
Orang nomor satu di Samarinda itu menambahkan, selain pembangunan fisik terhadap bangunan yang baru, pelayanan yang baik dan ramah juga harus diterapkan, agar rumah sakit yang dikatakan bertaraf internasional ini memang benar adanya.
“Kita ingin RSUD Inche Abdoel Moeis menjadi rumah sakit berkelas dunia. Bukan cuma tampilan fisiknya, tapi juga layanannya harus terbaik,” pungkas AH. (Adv)
