
Paser, Kaltimedia.com — Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Tanah Grogot kembali menunjukkan komitmennya terhadap program ketahanan pangan nasional.
Acara ini menggelar kegiatan penanaman ratusan bibit pohon serta penyebaran benih ikan lele, yang menjadi langkah awal pembentukan lahan pertanian dan perikanan produktif di area rutan, pada Jumat (4/7/2025).
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi pengukuhan Kelompok Tani yang dikelola langsung oleh para warga binaan. Mereka nantinya akan mengelola area tersebut secara berkelanjutan sebagai bagian dari pembinaan kemandirian dan keterampilan.
Kepala Rutan Kelas IIB Tanah Grogot, Yusuf Mukharom, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima total 400 bibit tanaman produktif seperti durian, kelengkeng, rambutan, alpukat, cabai, dan tomat. Tak hanya itu, sebanyak 2.000 benih ikan lele juga diterima dengan dukungan dari dinas-dinas terkait.
“Semua ini merupakan bentuk nyata pelaksanaan program prioritas nasional di bawah arahan Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto. Kami sangat terbantu berkat sinergi dengan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Perkebunan Kabupaten Paser,” katanya.
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Timur, Hernowo Sugiastanto, yang menyatakan apresiasinya atas langkah inovatif Rutan Tanah Grogot. Ia menekankan bahwa program semacam ini harus terus dikembangkan karena tidak hanya menciptakan ketahanan pangan, tetapi juga memberdayakan warga binaan.
“Lahan yang dimiliki Rutan ini masih cukup luas, lebih dari satu hektare, dan sangat potensial untuk dikembangkan. Dengan dukungan Bupati Paser yang diwakili oleh Sekda, serta peran aktif warga binaan, saya optimis ini akan menjadi model yang bisa dicontoh,” ungkap Hernowo.
Ia juga menambahkan bahwa hasil pertanian dan perikanan dari rutan ini nantinya akan dimanfaatkan untuk konsumsi internal warga binaan. Dengan demikian, standar kebersihan dan kehigienisan lebih terjaga karena proses produksinya dilakukan sendiri oleh para penghuni rutan.
Menariknya, beberapa produk hasil binaan rutan juga akan dijual ke pasaran, seperti cabai dalam kemasan yang akan dipasarkan di minimarket sekitar wilayah Paser serta menggandeng UMKM lokal.
“Disini juga ada produk unggulan seperti, kerupuk amplang tengwa hasil dari karya warga binaan yang telah mendapatkan hak paten dan bahkan sudah dipasarkan hingga ke kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN),” terangnya.
Sebagai informasi, Rutan Tanah Grogot saat ini menampung ratusan narapidana, mayoritas berasal dari wilayah Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara. Melalui program ini, Rutan tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga pusat pemberdayaan dan produktivitas warga binaan. (Dy)
Editor: Ang



